Sabtu, 28 April 2012

HURUF HIRAGANA


Hiragana (ひらがな、平仮名) adalah suatu cara penulisan bahasa jepang yang mewakili sebutan sukukata. Pada masa silam, ia juga dikenali sebagai onna de (女手) atau 'tulisan wanita' karena biasa digunakan oleh kaum wanita. Kaum lelaki pada masa itu menulis menggunakan tulisan kanji dan katakana. Berdasarkan sejarah, hiragana mula digunakan secara luas pada abad ke-10 Masehi.
Huruf Hiragana terbentuk dari garis-garis dan coretan-coretan yang melengkung (kyokusenteki). Huruf Hiragana yang digunakan sekarang adalah bentuk huruf  yang dipilih dari soogana yang ditetapkan berdasarkan Petunjuk Departemen Pendidikan Jepang tahun 1900.
Sampai sekarang belum ada pendapat yang pasti mengenai pencipta huruf Hiragana. Hal ini dijelaskan oleh Sada Chiaki dalam bukunya Atarashii Kokugogaku bahwa ada pendapat yang menjelaskan pembuat huruf Hiragana adalah Kooboo Daishi. Tetapi pendapat ini tidak beralasan karena huruf Hiragana tidak dapat dibuat oleh satu orang dalam satu kurun tertentu.
Hiragana digunakan untuk menulis kata-kata bahasa Jepang asli atau menggantikan tulisan Kanji, menulis partikel dan kata bantu kata kerja. Untuk tahap awal dalam mempelajari bahasa Jepang, hafalkanlah huruf Hiragana berikut:
 
Ketentuan Menulis Hiragana

Dalam menulis hiragana, terdapat tiga aturan utama, yakni:
  1. Pertama-tama, susun huruf untuk membentuk kata yang diinginkan(sudah jelas)
  2. Konsonan tebal diwakili oleh huruf ‘tsu’ kecilContoh:
      はっきり = (ha)(tsu)(ki)(ri)= hakkiri
  3. Vokal panjang ditulis dengan menambahkan huruf terkaitContoh:
      おかさん = (o)(ka)(a)(sa)(n)= okaa-san

Kapan Memakai Hiragana?

Sebagaimana sudah disebut sebelumnya, terdapat tiga jenis pemakaian huruf hiragana dalam bahasa Jepang. Sekarang kita akan lihat bagaimana huruf-huruf tersebut dipakai.

(a) Sebagai Okurigana

Okurigana bisa dibilang sebagai imbuhan/tambahan yang melekat pada dalam sebuah kata bahasa Jepang. Kata yang ditempeli oleh okurigana adalah pokok perhatian — kata ini biasanya ditulis dengan huruf kanji.
Misalnya contoh berikut:
[JAP] 愛する
[JAP] aisuru
[ENG] “to love”
Pada contoh di atas, kanji untuk “ai” (愛 ; “love”) diikuti oleh hiragana “suru” (する ; “to do”). Di sini “suru” berperan sebagai imbuhan pembentuk kata kerja, sehingga hasil akhirnya adalah “aisuru” = “to love”.
Maka, okurigana-nya adalah する (”suru”). :D
Contoh yang lain…
[JAP] 白
[JAP] shiroi
[ENG] “white” (adj.)”, “white-colored”
Di awal mula hanya terdapat kanji 白 (”shiro”), yang berarti “warna putih” (noun

0 komentar:

Posting Komentar